Powered By Blogger

Wednesday 12 October 2011

perbezaan antara otak manusia dan haiwan

Dalam bahasa Arab ada ungkapan yang sangat terkenal, yakni Al insaanu hayawaan naatiq, yang bermakna: ’manusia adalah hewan yang berakal’. Dengan kata lain, jika manusia tidak menggunakan akalnya akan menjadi seperti binatang. Itu pula yang disebut al Qur’an dalam QS. 7: 179, yakni orang-orang yang tidak menggunakan Hati (Qalb), penglihatan (bashar), dan pendengaran (sama’) untuk memahami dan mengerti suatu masalah yang dihadapinya.

Maka dalam konteks pembahasan otak, kita lantas bisa mencari keterkaitan antara bagian-bagian otak dengan fungsi akal pada manusia. Binatang punya otak, manusia juga punya otak. Tetapi, kenapa binatang yang punya otak itu dikatakan tidak punya akal? Kalau begitu, tidak selalu makhluk yang punya otak disebut ’berakal’. Jadi rupanya, ’fungsi akal’ itu terkait erat dengan keberadaan ’sesuatu’ di otak manusia yang tidak terdapat pada binatang. Apakah bagian di otak manusia yang tidak terdapat pada otak binatang?

Secara sederhana, perbedaan yang mendasar antara otak binatang dan manusia terdapat pada lapisan terluar otaknya. Inilah yang disebut sebagai Cortex Cerebri, atau sering disebut Cortex saja. Disinilah pusat aktifitas ’pikiran’ manusia berada. Dan, ternyata seluruh peradaban manusia dihasilkan oleh aktifitas kulit otak ini. Itu pula, kenapa dunia binatang tidak memiliki peradaban seperti manusia – tidak punya sains, teknologi, seni budaya, bahkan agama – karena mereka tidak mempunyai cortextersebut di otaknya.

Lebih jauh, adalah menarik mendapati kenyataan bahwa pusat penglihatan dan pendengaran manusia ternyata juga terdapat di cortex-nya. Pusat penglihatan berada di kulit otak bagian belakang, sedangkan pusat pendengaran berada di bagian samping. Berarti, proses 'melihat' dan 'mendengar' itu sebenarnya identik dengan proses berpikir. Orang yang melamun, meskipun bisa melihat dengan mata dan mendengar dengan telinga, dia tidak bisa ’memahami’ apa yang sedang dilihat dan didengarnya. Pada saat demikian, dia tidak sedang mengaktifkan daya pikir cortexnya secara utuh, sehingga bisa disebut setara dengan ’binatang’. Itulah orang yang disebut ’lalai’ oleh al Qur’an.

Penyetaraan manusia dengan binatang bukan hanya dikaitkan dengan fungsi ’melihat’ dan ’mendengar’ yang tanpa berpikir, melainkan juga terkait dengan ’merasakan’ getaran Qalb yang melahirkan ’kepahaman’. Seperti sudah kita bicarakan, getaran Qalb yang ada di jantung merupakan resonansi getaran yang berasal dari Sistem Limbik di otak tengah. Dengan kata lain, Qalb merupakan cerminan apa yang terjadi di Sistem Limbik. Masalahnya, getaran apakah yang paling dominan sedang mengisi Sistem Limbik, maka itulah yang diresonansikan ke jantung.

Apakah Sistem Limbik hanya berisi getaran emosional yang bersumber dari Amygdala? Ternyata tidak, karena Sistem Limbik juga merujuk ke getaran rasional yang bersumber  dari Hipocampus. Getaran yang muncul di otak tengah ini sebenarnya sudah merupakan 'perpaduan' antara emosi dan rasio. Itulah yang dikenal sebagai ’perasaan’ yang kemudian menggetarkan jantung.

Pada kenyataannya, Hipocampus merupakan pusat memori yang menyimpan ’kesimpulan’ proses-proses rasional yang terjadi di Cortex. Secara fisiologis, Hipocampus terbentuk dari perluasan kulit otak yang melipat ke bagian dalam otak tengah. Bentuknya seperti huruf C. Dengan demikian, meskipun hipocampus berada di bagian dalam otak, sebenarnya ia adalah bagian dari cortex yang bekerja secara rasional, logis, dan analitis pula.

Maka, proses berpikir lewat penglihatan dan pendengaran yang terjadi di cortex pun bakal masuk dan tersimpan di Hipocampus. Dan setelah dikoordinasikan dengan fungsi amygdala, beserta komponen Sistem Limbik lainnya, ia akan menjadi getaran yang diteruskan ke jantung sebagai desiran Qalb. Saat itulah kita ’merasakan’ sensasi perasaan.

Sehingga, sungguh menarik memahami mekanisme otak terkait dengan yang disebut AKAL. Ternyata akal adalah PERPADUAN antara fungsi utama otak manusia yang ada di kulit luar alias Cortex, dengan emosi yang ada di dalam Amygdala, dan kemudian menimbulkan getaran perasaan yang terasa di jantung (Qalb). Dengan kata lain, di Cortex-lah terjadi proses berpikir, di Sistem Limbik terjadi percampuran antara pikiran rasional dan perasaan emosional, dan di jantunglah indikasi maksimum-tidaknya proses berakal tersebut.

Yang demikian ini diceritakan di dalam al Qur’an, bahwa orang-orang yang berakal adalah orang-orang yang memadukan fungsi antara pikiran (cortex) dan perasaan (sistem limbik) secara maksimum, sehingga ketika memperoleh keyakinan (kesimpulan tertinggi berupa keimanan) bakal menggetarkan jantung-hati (Qalb), yang berada di dalam dada.

QS. Ali Imran (3): 191
(Orang yang berakal adalah) orang-orang yang mengingat (yadzkuruna) Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka berpikir (yatafakkaruna) tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.

QS. Al Anfaal (8): 2
Sesungguhnya orang-orang yang beriman (yakin seyakin-yakinnya) itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah bergetarlah hati (Qalb) mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal,

Maka apakah kesimpulan yang bisa diambil terkait dengan Akal dan Otak?
Ternyata peran akal sangat dipengaruhi oleh keberadaan ’kulit otak’ yang disebut sebagai cortex. Otak binatang tidak memiliki bagian ini, sehingga dia tidak mempunyai akal. Sedangkan ’perasaan’, muncul di otak tengah yang dikenal sebagai Sistem Limbik. Sistem ini tidak hanya terdiri dari emosi yang bersumber pada Amygdala belaka, melainkan juga dipengaruhi oleh pikiran-pikiran rasional yang berasal dari Hipocampus.

Karena itu, kita lantas mengenal adanya 'perasaan yang rasional' dan 'perasaan yang emosional'. Misalnya, ada perasaan sedih yang tidak jelas 'jluntrungannya', tetapi ada juga perasaan sedih yang jelas penyebabnya. Ada perasaan gembira yang tidak jelas asal-usulnya, tapi ada pula yang jelas penyebabnya. Ada perasaan takut dan khawatir yang muncul tiba-tiba, tapi ada yang didahului suatu peristiwa sebelumnya. Dan seterusnya. Namun, sangat jelas bahwa semua perasaan itu tetap saja muncul menjadi getaran Qalb di dalam dada kita...

Friday 12 August 2011

azab orang meninggalkan puasa

Dari Abu Umamah Al-Bahili r.a, berkata : Aku pernah mendengar Rasulullah s.a.w bersabda :



“Ketika aku sedang tidur, datanglah dua orang lelaki kemudian memegang lenganku, lalu membawaku ke satu gunung yang kasar (tidak rata), keduanya berkata, “Naik”. Aku katakan, “Aku tidak mampu”. Keduanya berkata, ‘Kami akan memudahkanmu’. Akupun naik hingga sampai ke puncak gunung, ketika itulah aku mendengar suara yang keras. Akupun bertanya, ‘Suara apakah ini?’. Mereka berkata, ‘Ini adalah teriakan penghuni neraka’. Kemudian keduanya membawaku, ketika itu aku melihat orang-orang yang digantung dengan kaki di atas, mulut mereka robek, darah mengalir dari mulut mereka. Aku bertanya, ‘Siapa mereka?’ Keduanya menjawab, ‘Mereka adalah orang-orang yang berbuka sebelum halal puasa mereka (sebelum masuk waktu berbuka)”.





(Riwayat An-Nasa’i)





Hormatilah bulan Ramadhan dengan mematuhi kewajipan berpuasa yang dituntut keatas orang-orang yang telah diwajibkan berpuasa.

Janganlah kita hanya mengaku sebagai muslim hanya pada nama namun tidak pada amalan.

Ingatlah! muslim dinilai pada amalan dan bukan pada kad pengenalan.

azab meninggalkan solat fardu


Buat renungan kita bersama, barang siapa yang meninggalkan solat fardu, seksanya umpama..
Subuh:
Allah akan mencampakkannya ke dalam neraka jahanam selama 60 tahun.
Zuhur:
Dosanya seperti membunuh seribu orang Islam.
Asar:
Dosanya seperti meruntuhkan Kaabah.
Maghrib:
Dosanya seperti berzina dengan ibu atau bapanya sendiri.
Isyak:
Allah berseru kepada mereka, “Hai orang yang meninggalkan solat Isyak, bahawa Aku tidak lagi reda engkau tinggal di bumi-Ku dan menggunakan nikmat-nikmat-Ku.” Segala gerak-gerinya seperti pakai, makan, tidur adalah berdosa kepada Allah.
Jadi marilah kita bersama sama meningkatkan amalan kita serta berpesan pesan lah akan kebaikan......

Wednesday 10 August 2011

cerita tentang penggemar maksiat

Suatu ketika datang seseorang kepada Ibrahim bin Adham seraya berkata, “..aku adalah orang yang gemar berbuat maksiat dan aku ingin engkau menolongku agar aku jauh dari maksiat dan tidak dibenci oleh Allah Swt..”

Kemudian Ibrahim bin Adham berkata, “..aku akan memberikan kepadamu lima hal : Pertama, jika kau ingin berbuat maksiat, maka janganlah sekali-kali engkau memakan rezeki yang datangnya dari Allah.”

“Mana mungkin, karena semua yang manusia dapat di dunia ini adalah rezeki dari Allah.” Jawab orang tersebut.

Ibrahim bin Adham kemudian berkata “..apakah kau tidak malu memakan rezeki dari Allah dan kau bermaksiat melanggar laranganya?”

Kedua, jika kau ingin berbuat maksiat, maka janganlah sesekali tinggal di tempat milik Allah.”

“Mana mungkin, karena semua tempat adalah milik Allah.” Jawab orang tersebut.

Ibrahim bin Adham kemudian berkata, “..apakah kau tidak malu tinggal di tempat milik Allah dan kau bermaksiat melanggar laranganya?”

Ketiga, jika kau ingin maksiat maka bermaksiatlah di tempat yang tidak dilihat Allah.”

“Mana mungkin, karena Allah Maha Melihat dan Mengetahui.” Jawab orang tersebut.

Ibrahim bin Adham kemudian berkata, “..apakah kau tidak malu bermaksiat melanggar laranganya dan Ia Melihatmu?”

Keempat, jika datang malaikat maut kepadamu, maka mintalah kepadanya untuk menunda agar kau dapat bertaubat.”

“Mana mungkin, karena setiap ajal tidak dapat ditunda atau dimajukan.” Jawab orang tersebut.

Ibrahim bin Adham kemudian berkata, “..jika tidak bisa maka bagaiman jika datang malaikat maut dan kau dalam keadaan maksiat melanggar larangan Allah?”

Kelima, jika malaikat yang meniup sangkakala telah meniupkan sangkakalanya, maka selamatkanlah dirimu dan jangan lari bersama orang-orang yang ada di dunia.”
“Mana mungkin, aku pasti akan mati.” Jawab orang tersebut.

Setelah mendengar apa yang diucapkan oleh Ibrahim bin Adham, orang tersebut menyadari akan kesalahannya dan bertaubat kepada Allah dan menjadi hamba-Nya yang shalih yang selalu menjaga dirinya agar tidak terjerumus ke lubang maksiat hingga akhir umurnya

17 dosa besar

Menurut Abu Tholib Al-Makki bahwa Dosa besar itu ada 17 macam diantaranya : 

4 dari hati :

1. Syirik. 
2. Terus menerus berbuat maksiat
3. Putus asa. 
4. Merasa aman dari siksa Allah.

4 dari lisan : 
1. Kesaksian palsu. 
2. Menuduh berbuat zina pada wanita baik-baik. 
3. Sumpah palsu. 
4. mengamalkan sihir.

3 dari perut :
1. Minum Khamer ( Minuman memabukkan semua jenis )
2. memakan harta anak yatim. 
3. memakan riba.

2 dari kemaluan : 
1. zina.
2. Homo seksual.

2 dari tangan : 
1. membunuh. 
2. mencuri.

1 dari kaki, iaitu lari dalam peperangan

1 dari seluruh badan, yaitu durhaka terhadap orang tua 
Itulah macam-macam dosa besar. Mudah-mudahan kita dijauhkan dari segala bentuk dosa-dosa besar ini. Mari segera bertaubat.

azab perempuan yang tidak menutup aurat serta peristiwa mi'raj


Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman supaya menyekat pandangan mereka (daripada memandang yang haram), dan memelihara kehormatan mereka, dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka kecuali yang zahir daripadanya, dan hendaklah mereka menutup belahan leher bajunya Dengan tudung kepala mereka; dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka melainkan kepada suami mereka, atau bapa mereka atau bapa mertua mereka atau anak-anak mereka, atau anak-anak tiri mereka, atau saudara-saudara mereka, atau anak bagi saudara-saudara mereka yang lelaki, atau anak bagi saudara-saudara mereka yang perempuan, atau perempuan-perempuan Islam, atau hamba-hamba mereka, atau orang gaji dari orang-orang lelaki yang telah tua dan tidak berkeinginan kepada perempuan, atau kanak-kanak yang belum mengerti lagi tentang aurat perempuan, dan janganlah mereka menghentakkan kaki untuk diketahui orang akan apa yang tersembunyi dari perhiasan mereka, dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Wahai orang-orang yang beriman, supaya kamu berjaya. (Surah An Nur Ayat 31)
Rasulullah s.a.w. bersabda dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, yang bermaksud:   “Ada dua golongan dari ahli neraka yang belum pernah saya lihat keduanya itu:
1.  Kaum yang membawa cambuk seperti ekor sapi yang mereka pakai buat memukul orang (penguasa yang kejam).
2. Perempuan-perempuan yang berpakaian tetapi telanjang, yang cenderung kepada perbuatan maksiat dan mencenderungkan orang lain kepada perbuatan maksiat, rambutnya sebesar punuk unta. Mereka ini tidak akan boleh masuk syurga, serta tidak dapat akan mencium bau syurga, padahal bau syurga itu tercium sejauh perjalanan demikian dan demikian. (Riwayat Muslim)
Balasan bagi orang yang melanggar larangan Allah, ialah azab yang amat pedih, antaranya balasan wanita yang membuka rambut kepalanya selain suaminya, akan digantung dengan rambutnya di atas api neraka sehingga menggelegak otaknya, berterusan selama ia tidak menutupnya. Dada yang sengaja dibuka atau ditonjolkan supaya kelihatan seksi, akan di gantung atas api neraka dengan pusat dan buah dadanya diikat dengan rantai neraka sebagai penggantungnya betis dan paha yang terselak-selak, sedia untuk dipanggang, pedihnya tidak terkira.
Peristiwa Mi’raj
1. Wanita menangis sambil meminta pertolongan tetapi tiada yang sanggup membantu. Gambaran balasan wanita yang berhias bukan kerana suaminya.
2. Wanita tergantung pada rambutnya, otaknya menggelegak dalam periuk. Balasan wanita yang tidak menutup auratnya (rambut)
3. Wanita berkepala seperti babi, badannya seperti kaldai dan menerima berbagai balasan wanita yang suka membuat fitnah, bermusuh dengan jiran dan membuat dusta.
4. Wanita yang mukanya hitam dan memamah isi perutnya sendiri. Balasan wanita yang mengoda dan menghairahkan lelaki.
5. Lelaki dan wanita yang ditarik kemaluannya ke depan dan ke belakang serta dilontar mukanya ke api neraka. Kemudian ditarik dan dipukul hingga keluar api dari badannya. Balasan orang yang membesarkan diri dan takabur kepada orang ramai.
6. Lelaki dan wanita dimasukkan besi pembakar daging dari duburnya, keluar hingga ke mulutnya. Balasan orang yang membuat fitnah, mengejek dan mencaci.
7. Wanita tergantung rambutnya di pohon Zakkum, api neraka membakarnya lalu kering kecut dagingnya terbakar. Balasan wanita yang minum ubat untuk membunuh janin.
8. Wanita dibelenggu dengan api neraka, mulutnya terbuka luas, keluar api dari perutnya. Balasan wanita yang menjadi penyanyi tidak sempat bertaubat.
9. Lelaki dan wanita yang masuk api ke dalam perut dari duburnya lalu keluar dari mulut. Balasan orang yang makan harta anak yatim.
10. Lelaki dan wanita kepalanya terbenam dalam api, dituang pula air panas ke badannya lalu melecur seluruh tubuhnya. Balasan orang yang berusaha ke arah pergaduhan sesama manusia.

kesalahan wanita dalam menutup aurat


KESALAHAN PERTAMA : Aurat itu adalah memakai tudung sahaja.
KESALAHAN KEDUA : Bertudung tetapi ber'T-Shirt' berlengan pendek.
KESALAHAN KETIGA : Bertudung tetapi baju kebarungnya terbelah kainnya.
KESALAHAN KEEMPAT : Bertudung tetapi bajunya sendat, sempit dan nipis lalu memaparkan bentuk kawasan-kawasan mudah 'menggoda'.
KESALAHAN KELIMA : Bertudung tetapi amat longgar dan menayangkan jambul dan hujung rambutnya.
KESALAHAN KEENAM : Bertudung tetapi hanya memakainya di pejabat sahaja. Tidak di sekitar rumah, pasaraya dan sebagainya.
KESALAHAN KETUJUH : Bertudung tetapi tudungnya dilempar ke belakang leher, maka terdedahlah dadanya dari ditutupi kain tudung.
KESALAHAN KELAPAN : Bertudung tetapi dengan tudung yang amat nipis sehingga boleh diihat sanggul, leher, tengkuk dan dadanya.
Sebahagian wanita menyangka bahawa tutup aurat tu adalah tutup rambut sahaja. Ia adalah tidak tepat sama sekali. Asasnya adalah dari firman Allah SWT: ertinya :
وَقُل لِّلۡمُؤۡمِنَـٰتِ يَغۡضُضۡنَ مِنۡ أَبۡصَـٰرِهِنَّ وَيَحۡفَظۡنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبۡدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنۡهَا‌ۖ وَلۡيَضۡرِبۡنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِہِنَّ‌ۖ وَلَا يُبۡدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوۡ ءَابَآٮِٕهِنَّ أَوۡ ءَابَآءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوۡ أَبۡنَآٮِٕهِنَّ أَوۡ أَبۡنَآءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوۡ إِخۡوَٲنِهِنَّ أَوۡ بَنِىٓ إِخۡوَٲنِهِنَّ أَوۡ بَنِىٓ أَخَوَٲتِهِنَّ أَوۡ نِسَآٮِٕهِنَّ أَوۡ مَا مَلَكَتۡ أَيۡمَـٰنُهُنَّ أَوِ ٱلتَّـٰبِعِينَ غَيۡرِ أُوْلِى ٱلۡإِرۡبَةِ مِنَ ٱلرِّجَالِ أَوِ ٱلطِّفۡلِ ٱلَّذِينَ لَمۡ يَظۡهَرُواْ عَلَىٰ عَوۡرَٲتِ ٱلنِّسَآءِ‌ۖ وَلَا يَضۡرِبۡنَ بِأَرۡجُلِهِنَّ لِيُعۡلَمَ مَا يُخۡفِينَ مِن زِينَتِهِنَّ‌ۚ وَتُوبُوٓاْ إِلَى ٱللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ
Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman supaya menyekat pandangan mereka (daripada memandang yang haram) dan memelihara kehormatan mereka dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka kecuali yang zahir daripadanya; dan hendaklah mereka menutup belahan leher bajunya dengan tudung kepala mereka; dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka melainkan kepada suami mereka atau bapa mereka atau bapa mertua mereka atau anak-anak mereka, atau anak-anak tiri mereka atau saudara-saudara mereka atau anak bagi saudara-saudara mereka yang lelaki atau anak bagi saudara-saudara mereka yang perempuan, atau perempuan-perempuan Islam atau hamba-hamba mereka atau orang gaji dari orang-orang lelaki yang telah tua dan tidak berkeinginan kepada perempuan atau kanak-kanak yang belum mengerti lagi tentang aurat perempuan dan janganlah mereka menghentakkan kaki untuk diketahui orang akan apa yang tersembunyi dari perhiasan mereka dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, supaya kamu berjaya
(Surah An-Nur 24: Ayat Ke 31)